Parlemen Remaja 2018
Parlemen
Remaja merupakan salah satu program kegiatan Sekretariat Jenderal dan Badan
Keahlian DPR RI, melalui Biro
Pemberitaan Parlemen. Kegiatan Parlemen Remaja sendiri diadakan tiap tahun
sejak tahun 2008 silam.
Urgensi lain diadakannya kegiatan Parlemen Remaja adalah adanya amanat dari Asosiasi Parlemen Dunia (IPU) yang menetapkan tanggal 15 September sebagai “International Day Of Democracy”. Indonesia sebagai bagian dari keanggotaan IPU diamanatkan untuk menyelenggarakan kegiatan Parlemen Remaja sebagai wahana pendidikan Demokrasi.
Untuk itu kegiatan Parlemen Remaja yang setiap tahun diselenggarakan DPR RI telah memberi dampak pada peningkatan pemahaman para remaja tentang bagaimana proses demokrasi dan proses politik bekerja di Negara kita. Selain itu dapat lebih mengenalkan para remaja mengenai DPR RI sebagai Lembaga Negara yang melaksanakan fungsi politik baik di bidang legislasi, anggaran dan pengawasan.
Urgensi lain diadakannya kegiatan Parlemen Remaja adalah adanya amanat dari Asosiasi Parlemen Dunia (IPU) yang menetapkan tanggal 15 September sebagai “International Day Of Democracy”. Indonesia sebagai bagian dari keanggotaan IPU diamanatkan untuk menyelenggarakan kegiatan Parlemen Remaja sebagai wahana pendidikan Demokrasi.
Untuk itu kegiatan Parlemen Remaja yang setiap tahun diselenggarakan DPR RI telah memberi dampak pada peningkatan pemahaman para remaja tentang bagaimana proses demokrasi dan proses politik bekerja di Negara kita. Selain itu dapat lebih mengenalkan para remaja mengenai DPR RI sebagai Lembaga Negara yang melaksanakan fungsi politik baik di bidang legislasi, anggaran dan pengawasan.
TUJUAN
- Memasyarakatkan Fungsi dan Peranan DPR-RI Kepada
Remaja Sebagai Generasi Penerus Bangsa.
- Memberikan pemahaman kepada remaja (siswa
SMU/SMK) tentang proses pembuatan kebijakan publik di Parlemen
- Meningkatkan pemahaman remaja tentang proses
demokrasi di Indonesia melalui pelaksanaan simulasi Parlemen
TUJUAN KHUSUS
- Mendidik remaja yang kritis dan mengetahui
tentang proses politik di Indonesia sehingga akan memperkuat partisipasi
publik dalam proses politik.
- Memahami tata cara berparlemen dan praktek debat
politik di DPR-RI
- Meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang
demokrasi
- Menyuarakan aspirasi kelompok remaja dengan
memberikan kebebasan untuk mengemukakan pandangan dan pemikiran politis
- Membangun hubungan baru serta menggalang
persahabatan abadi selepas pelaksanaan Parlemen Remaja.
SASARAN
- Memberikan pemahaman tentang Mekanisme Kerja
Dewan dalam melaksanakan dua fungsi DPR RI (Fungsi Legislasi dan Fungsi
Pengawasan) dari ketiga fungsi DPR RI (Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran
dan Fungsi Pengawasan).
- Diharapkan para pelajar memiliki motivasi untuk
turut serta meningkatkan citra DPR RI.
- Sebagai sarana mensosialisasikan kinerja Dewan
kepada remaja.
KEMANFAATAN BAGI DPR
- Sosialisasi Mekanisme Persidangan di DPR
- Mengembangkan relasi komunikasi antara DPR RI
dengan para pelajar se Indonesia.
- Membangun citra positif tentang parlemen.
- Mendekatkan parlemen dengan generasi muda.
JUMLAH PENDAFTAR
Keterangan:
- Tahun 2013 : 586 Pendaftar
- Tahun 2014 : 684 Pendaftar
- Tahun 2015 : 911 Pendaftar
- Tahun 2016 : 2286 Pendaftar
- Tahun 2017 : 6866 Pendaftar
Inilah Ceritaku, ngapaina aja sih Parlemen Remaja Itu?
Saya merasa senang karena saya lolos
dalam seleksi dan berkesempatan mengikuti kegiatan Parlemen Remaja 2018
Saya akan bercerita bagaimana
kegiatan Parlemen Remaja yang saya ikuti.
Saya
mengetahui program Parlemen Remaja dari salah seorang kakak kelas sewaktu masih
liburan yang waktu itu juga sedang ada seleksi kegiatan “Siswa Mengenal
Nusantara”. Namun, saat itu saya masih kurang begitu tertarik karena saya belum
paham tentang program tersebut, mengingat sekolah belum pernah mengikuti
kegitan tersebut. Setelah itu, ada pengumuman di sekolah bahwa seleksi kegiatan
Parlemen Remaja 2018 telah dibuka dan dilakukakan pendataan. Saat itu banyak
sekali yang mengajukan diri, dengan sedikit rasa sangsi, saya mengangkat tangan
diakhir pendataan. Seleksi Parlemen Remaja 2018 dibuka dari tanggal 23 Juli
hingga 19 Agustus. Seleksi tersebut dengan membuat essai dengan tema yang telah
ditentukan panitia yaitu “Peran Parlemen dalam Mewujudkan Pemanfaatan Teknologi
Informasi Secara Cerdas”. Dalam membuat essai saya banyak mencari bahan di
internet, juga saya melihat rujukan essai dari teman kakak kelas yang pernah
mengikuti kegiatan Parlemen Remaja. Dalam membuat essai saya sedikit kurang
fokus karena waktu itu juga saya akan mengikuti lomba gerak jalan. Saya membuat
essai diakhir-akhir pendaftaran. Dalam essai yang saya buat, banyak mendapatkan
revisi dari guru PPKN. Setelah beberapa kali revisi, akhirnya essai saya
selesai. Sebenarnya saya mendaftar dimalam H-1, namun bermasalah sehingga saya
mendaftar dihari terakhir pendaftaran dan pengumpulan essai. Pengumuman hasil
seleksi yaitu satu minggu setelah penutupan pendaftaran tepatnya jam 18.00 WIB
tanggal 27 Agustus 2018. Dalam seleksi tersebut, saya tidak terlalu berharap.
Pengumuman tersebut dibuka oleh teman yang juga ikut mendaftar. Dan akhirnya
saya menyusul melihat pengumuman lewat website, dan saat itulah saya diberi
tahu jika sayalah yans lolos dan sedikit tidak menyangka karena mengingat jumlah
pendaftarnya yang ribuan. Setelah mengetahui saya lolos, saya mempersiapkan
diri dengan mempelajari materi-materi keparlemenan. Dua minggu sebelum
berangkat, saya izin pulang ke rumah untuk meminta restu dari orangtua dan
mengambil keperluan untuk kegiatan tersebut. Dari hari setelah pengumuman,
ternyata saya ketinggalan banyak informasi karena informasinya lewat grup
WhatsApp, mulai dari daftar perlengkapan, kuis-kuis, pembagian fraksi,
pembagian tim kunjungan kerja, pembagian bus, tim pensi, dan lain-lain yang
menunjang untuk kegiatan Parlemen Remaja.
Minggu, 16
September 2018, saya diantar kerumah Kudus dirumahnya Bu Lina. Malamnya, saya
menginap dirumahnya anak Kudus yang juga lolos kegiatan Parlemen Remaja. Saya berangkat
dari Kudus menuju Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar jam 02.30WIBbersama anak
Kudus tersebut dengan diantar keluarganya. Akhirnya kami tiba disana sekitar
jam 05.00 WIB. Setelah itu, kami menunggu anak SMK Jateng Semarang. Setelah
ketemu kami check in dan langsung masuk pesawat. Kami take off jam 05.50 WIB
dan sampai di Jakarta sekitar jam 06.45 WIB. Setelah sampai di Bandara Soekarno
Hatta, kami dijemput kakak panitia. Kami berkenalan dan banyak bercerita
sembari menunggu teman satu bis yang belum datang. Setelah ada teman yang
datang kami sarapan bersama di bandara. Setelah tim satu bus lengkap, kami
menuju Wisma DPR RI di Kopo, Cisarua, Bogor. Setelah sampai, kami disambut
hangat oleh panitia dan kami melakukan registrasi mengenai tiket. Kemudian kita
diberi training kit yang terdiri dari tas, jaket, kaos, training, topi, alat
tulis, dan essai peserta yang dibukukan; dan kunci villa yang telah dibagi
dilanjutkan dengan makan siang. Setelah itu kita ke villa masing-masing. Saya
mendapat villa duku yang terdiri dari parja Bali, Jambi, dan Jawa Timur.
Sorenya kami latihan pensi yang timya sesuai daerah pembagian waktu. Malamnya adalah
acara penyerahan peserta hasil seleksi oleh Direktur Kemahasiswaan UI kepada
Ketua panitia( Biro Pemberitaan Parlemen DPR RI) dilanjutkan dengan perkenalan
panitia dan pensi.
Selasa, 18
September 2018, pagi, kami olahraga senam dan dilanjutkan dengan dinamika
kelompok yaitu permainan-permainan agar saling mengenal. Setelah itu, kita
persiapan pembukaan acara orientasi. Pada jam 11.00 WIB kegiatannya yaitu
upacara pembukaan orientasi yang dihadiri oleh Sekjen DPR RI yaitu Ir. Indra
Iskandar, M.Si dan membuka acara dengan memukul palu sidang secara simbolis.
Setelah itu, kita mendapatkan pembekalan materi dengan diskusi panel. Materi
yang pertama yaitu “Relevansi UU ITE Pasca Revisi” oleh Dr. Sukamta, Anggota
Komisi 1; Damar Juniarto, Koordinator Wilayah SAFENET; dan Samuel Abrijani P,
B.Sc., dirjen aplikasi informatika yang dimoderatori oleh Drs. Ahmad Budiman,
Peneliti Senior DPR RI. Materi kedua yaitu “ Tugas, Fungsi dan Mekanisme Kerja
DPR RI dan Mekanisme Persidangan DPR RI” oleh Sekjen DPR RI, Ir. Indra
Iskandar, M.Si dan Deputi Bidang Persidangan Dra. Damayanti, M.Si yang
dimoderatori oleh Karo Pemeritaan Parlemen Y.O.I Tahapsari,S.H,Msi. Materi yang
ketiga yaitu “Remaja di Pewrsimpangan Teknologi Informasi” oleh Dede Yusuf
Macen Effendi, S.T, M.Si, Anggota DPR RI; Adamas Belva Syah Devara, CEO dan
Founder RuangGuru.com; dan M.Alfatih Timur, Founder kitabisa.com yang juga
merupakan alumi Parlemen Remaja 2011 dan dimoderatori oleh Leidena Sekar
Negari. Dalam diskusi penyampaian materi tersebut ada sesi tanya jawab. Hampir
semua mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan, termasuk saya. Namun,
hanya ada tiga orang yang dapat mengajukan pertanyaannya, namun sayangnya, saya
belum beruntung untuk berkesempatan.
Rabu, 19
September 2018, agendanya adalah kunjungan kerja. Kita dibangunkan sekitar jam
03.00 pagi untuk persiapan dengan menggunakan mobil ambulance yang keliling.
Kami melakukan perjalanan ke Jakarta menggunakan bus sesuai timnya. Kunjungan
kerja dilakukan di kantor Badan Siber dan Sandi Negara di Ragunan, Pasar
Minggu, Jakarta Selatan. Sesampainya di BSSN, kami mendapat materi dan
dilanjutkan dengan pendalaman materi penggalian informasi dalam FGD dengan
narasumber dari BSSN sesuai tim kunker. Saya sendiri merupakan tim kunker 3.
Agenda selanjutnya yaitu diskusi penyusunan laporan kunker setiap tim. Setelah
selesai kunker kami melakukan perjalanan untuk kembali lagi ke Bogor. Sesampainya
di Bogor, kami melanjutkan diskusi penyusunan laporan. Malamnya, kami melakukan
Latihan Simulasi Rapat Kerja dan Latihan Simulasi Rapat Paripurna dilanjutkan
dengan Rapat Internal Komisi yang Membahas Tentang Hasil Kunker. Kemudian kami
rapat untuk Konsolidasi Fraksi sampai dini hari yang cukup menguras tenaga dan
otak.
Kamis, 20
September 2018, merupakan hari puncak yang paling dinantikan oleh semua
peserta, karena hari ini kami datang ke Gedung DPR RI, komplek palemen di
Senayan, Jakarta. Kami berangkat dari Wisma Griya Sabha Bogor menuju Gedung DPR
RI Jakarta pukul 04.30 WIB dan sampai sekitar jam 07.30 WIB. Sempainya di
Gedung DPR kami melaksanakan pembukaan acara simulasi di DPR RI yang diahdiri
oleh Sekjen DPR RI, Kepala BSSN yang saat itu diwakili oleh Wakil Kepala BSSN
karena sedang berhalangn hadir, dan dibuka oleh Ketua DPR RI, H. Bambang
Soesatyo, S.E., MBA dan dilanjutkan foto bersama di depan Gedung DPR. Acara
dibuka denagn penyerahan palu sidang dari Ketua DPR RI kepada Ketua Parlemen
Remaja 2018, Tegar Abdillah Ramadhan,dapil Bengkulu,, didampingi wakil-wakil
ketua parja dan dilanjutkan pemukulan gong. Disanalah semua peserta berebutan
mendapatkan salaman, foto bareng dan tandatangan. Dan akhirnya juga beruntung
bisa bersalaman dan foto bareng beliau. Agenda setelah itu adalah kunjungan
museum DPR RI. Disana kami dijelaskan bagaimana sejarah Parlemen di Indonesia
oleh panitia dari DPR RI dan kami diajak ke Ruang Rapat Paripurna I yang mana
ruang rapat tersebut sanga tsakral karena hanya dipakai hanya sekali dalam lima
tahun untuk pelantikan Presiden . Setelah itu, kami melaksanakan Simulasi Rapat
Kerja Komisi I dan dilanjutkan acara puncak yang paling dinantikan yaitu
Simulasi Rapat Paripurna di Ruang Rapat Paripurna II. Dalam rapat tersebut
setiap Fraksi menentukan posisinya terhadap tiga pasal dalam Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pasal tersebut
yaitu tentang pencemaran nama baik, right to be forgotten, dan pemblokiran
konten negatif. Kita menentukan posisi apakah kita pro ataupun kontra terhadap
hasil revisi Undang-Undang tersebut. Disanalah setiap fraksi melalui ketua
fraksi mengungkapkan argumennya. Semua fraksi tidak mempunyai pandangan yang
sama sehingga perlu diperdebatkan. Saya sendiri merupakan fraksi Padjajaran
yang diketuai oleh Desak Putu Risma Widyantari, parja dapil Bali. Dan tidak
sedikit anggota rapat yang mendaftarkan dirinya untuk interpsi menyampaikan
argumennya dengan memencet tombol delegate. Kembali ke persidangan, untuk mencari titik
tengah dari beberapa pandangan, dilakukan lobby dimana masing-masing ketua
fraksi memperkuat argumennya dengan men-skors sidang kurang lebih 15 menit.
Jika dengan itu, belum mendapatkan titik tengah, maka diadakan votting. Dan
hasilnya menjadi hasil keputusan sidang yang diputuskan oleh Pimpinan Rapat. Setelah
rapat selesai, diadakan evaluasi kegiatan oleh Karo Pemberitaan Parlemen dan
kemudian dilanjutkan dengan pengumuman lima peserta terbaik. Kriteria peserta
terbaik dinilai dari bobot argumennya. Mereka adalah Tegar Abdillah Ramadhan(Bengkulu,
Fraksi Brawijaya), Fina Leonita(Bengkulu, Ketua Fraksi Majpahit), Firda Izzain
Baliyati(Nusa Tenggara Barat, Fraksi Sriwijaya), Rahmat Akbar(Sumatera Barat,
Fraksi Kutai) Dan Akhlaqul Imam (Sumatera Barat, Menteri Komunikasi Dan
Informatika). Dan lima terbaik tersebut mendapatkan bonus yang menurut saya
sangat membanggakan yaitu dapat mengikuti Rapat Paripurna DPR RI tahun depan,
dapat mendengarkan pidato Presiden 16 Agustus di Gedung DPR RI, dapat mengikuti
upacara 17 Agustus di Istana Negara dan yang paling istimewa adalah satu
diantara lima terbaik tersebut dapat melihat sidang Parlemen se-dunia yang
biasanya dilaksanakan di Jenewa , Swiss.
Sayangnya saya belum seberuntung mereka.
Sidang telah
dilaksanakan dan kami menuju ke Unversitas Indonesia untuk menginap.
Universitas Indonesia bekerjasama dengan Sekjen dan Badan Keahlian DPR RI.
Dimana yang menyeleksi adalah dari pihak Universitas Indonesia. Panitia dari
Universitas Indonesia juga merupakan alumni Parlemen Remaja. Di Wisma Makara
UI, setiap kamar terdiri dari tiga orang. Saya satu kamar dengan Lulu dan
Lintang. Menurut saya kamr tersebut cukup mewah, dan sedikit lebih mewah
daripada villa di Bogor. Walaupun villa di Bogor juga sudah mewah bagi saya.
Sayangnya, kamihanya menginap disana hanya satu malam.
Keesokan
harinya adalah hari terakhir, agendanya adalah city tour ke Taman Mini
Indonesia Indah. Disana kami diajak mengelilingi TMII. Di TMII kami melihat
banyak bangunan, kesenian yang ada di seluruh Indonesia. Dapat diibaratkan kami
keliling Indonesia. Namun hanya saja waktunya hanya sebentar, tidak lebih dari
dua jam. Setelah itu, saat yang kita takutkan tiba. Ya, saaatnya kami berpisah.
Semua peserta saling berpelukan, tidak sedikit pula yang tidak bisa menahan air
mata. Disitulah banyak air mata tumpah karena kesediahan akan berpisah setelah
beberapa hari bersama. Setelah perpisahan , kami diantar ke Bandara Soekarno
Hatta sesuai terminal masing-masing. Ada juga yang diantar ke stasiun. Dan ada
juga yang kembali ke Wisma UI karena jam keberangkatannya malam. Saya sampai di
bandara siang sehingga harus menunggu karena keberangkatan pesawat jam 18.00
WIB.
Setibanya di
Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 19.00 WIB, saya keluar dari bandara
dan menunggu jemputan dari pihak travel. Travel datang sekitar pukul 21.00 WIB.
Dan saya tiba di sekolah tengah malam sekitar 00.00 WIB. Dan sekolah sudah
sepi.
Setelah saya
mengikuti program Parlemen Remaja 2018, banyak hal yang dapat saya petik antara
lain : mendapat seperti bisa merasakan naik pesawat, melihat Ibukota Negara,
bertemu dengan orang dari seluruh penjuru negeri dengan latar belakang
kebudayaan yang sangat beragam, masuk di Gedung DPR RI, bertemu orang-orang
penting seperti Ketua DPR RI, Pajabat DPR RI, CEO RangGuru.com, CEO
kitabisa.com, dan aktivis-aktivis dibidang teknologi yang mana tidak semua orang beruntung
mendapatkan kesempatan tersebut. Dan yang paling penting adalah saya bisa
merasakan jadi DPR RI. Dimana saya dapat mengetahui bagaimana proses teciptanya
suatu undang-undang yang mengatur masyarakat untuk kepentingan bersama. Karena
sejatinya, sebagai generasi muda, kita harus peduli terhadap bangsa dan negara
kita. Kita tidak boleh acuh terhadap dunia politik hanya karena citranya di
masyarakat yang kurang baik. Dengan itu, sebagai SDM penerus bangsa, kita harus
mengubah citra tersebut menjadi lebih baik.
DOKUMENTASI
ATAU LENGKAPNYA BISA DILIHAT DI : https://cloud.dpr.go.id/index.php/s/gpoS52CwUz13n3o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar